Kamis, 12 Januari 2017

SasuHina - Matchmaking Part 1

Orang-orangnya punya Om Masashi Kishimoto

Om pinjem karakternya ya...

Kalian juga bisa liat di wattpad sasuhina-matchmaking

.

.

.

"Enggak!" Sasuke menahan amarahnya pada Mikoto mamanya.

Jelas Sasuke marah, karena mamanya menjodohkan Sasuke dengan gadis yang bekerja di tempat mamanya.

Uchiha Sasuke pewaris Uchiha Corp yang megang saham paling banyak di jepang, tetapi sebagai pewaris saham terbesar, Sasuke sangat sibuk dan tidak pernah terlihat membawa wanita ke depan mamanya. Mamanya khawatir kalau Sasuke tidak ada yang mengurus dan menjadi kurang sehat.

Untungnya di sekolah TK nya, mikoto yang sebagai ketua yayasan di TK tersebut melihat Hyuuga Hinata, guru TK yang manis, pemalu, penurut, dan pintar memasak.

Mikoto berniat menjodohkan Sasuke dengan Hinata. Apalagi Hinata hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat Hinata berusia masih belia.

"Kamu udah hampir kepala 3 Sasuke, mama takut kamu gak laku!"

"Ma, yang ngejar Sasuke banyak, Aku nya aja yang gak mau!"

"Makanya bawa salah satunya ke mama, biar mama yang pilihin buat kamu." mamanya gak mau kalah. Fugaku papa Sasuke hanya mengerutkan kening mendengar percakapan mereka.

Sasuke terdiam, memang banyak gadis yang mau dengannya, karena wajahnya yang tampan, kepribadiannya yang cool, dan hartanya yang melimpah, tapi Sasuke memang tidak punya wanita yang cocok dibawa ke depan mamanya.

"Pokoknya besok jemput mama, mama akan kenalkan kamu dengan Hinata besok!" adu mulut antara ibu dan anak akhirnya dimenangkan oleh mikoto. Sasuke langsung pulang ke apartemennya sambil mendecih.

.

.

Hinata tidak menyangka dirinya akan dijodohkan dengan anak Mikoto, kepala sekolah sekaligus pemegang yayasan yang terkenal paling elit se Jepang.

Hinata sendiri senang mengajar murid TK disana, selain jam kerjanya yang sedikit, gajinya juga lumayan besar diantara guru-guru TK disekolah lain. Banyak yang ingin masuk ke sekolah tersebut untuk mengajar, sehingga saling menjatuhkan sudah biasa disana. Untungnya Hinata tidak perlu menjatuhkan teman-teman senasibnya, karena Mikoto sangat menyayangi Hinata. Mikoto memperlakukannya seperti anaknya sendiri, dan Hinata yang tidak punya orang tua, menganggap Mikoto sebagai mamanya.

Sebenarnya Hinata orang yang sangat cuek, suka melawan dan kekanak-kanakan, tetapi untuk dapat bekerja di tempat itu, hinata merubah image nya menjadi penurut dan pemalu. Dan untuk masalah perjodohan, hinata sebenarnya tidak mau, tapi karena takut kehilangan sosok mama dan kehilangan pekerjaannya, Hinata terpaksa menurut.

.

.

Sesuai perjanjian, Sasuke menjemput mamanya. Walaupun tidak suka, bagi Sasuke menepati janji adalah hal yang paling penting, sehingga para investor sangat mempercayai Sasuke.

Mikoto dan Hinata sudah menunggu di depan gerbang, mereka lalu pergi ke kafe dekat sekolah.

"Sasuke, ini Hyuuga Hinata yang mama bicarain kemarin, dan Hinata ini Sasuke anak bungsu ibu." Mikoto memperkenalkan keduanya setelah mereka duduk. Hinata tersenyum malu pada Sasuke, tapi Sasuke langsung memandang Hinata dengan sebelah mata.

"Kamu pasti cuma mau Harta Uchiha kan?" Sasuke berbicara to the point, membuat Hinata dan Mikoto melongo tak percaya. Mikoto langsung menampar Sasuke, semua pengunjung restaurant memandang mereka dengan tatapan heran. Hinata makin melongo melihat kejadian itu. Dia hendak keluar kafe tetapi tangannya di pegang Mikoto.

"Dari mana kata-kata itu? Pantas gak ada wanita yang mau sama kamu Sasuke!" Mikoto marah besar. Wajahnya merah padam. Dia tidak ingat kalau mereka sedang di dalam kafe. Hinata hanya diam, bingung lebih tepatnya.

"Pokoknya mama gak mau tau pernikahan ini harus secepatnya berlangsung." Mikoto menarik tangan Hinata keluar. Hinata menjadi tambah tidak punya alasan untuk menolak kemauan keras Mikoto.

.

.

.

Pulang Hinata mengajar TK, Sasuke diam di depan mobilnya di gerbang sekolah. Sasuke langsung menarik tangan Hinata dengan paksa ke mobilnya sebelum mamanya melihat. Mereka pergi ke kafe yang lumayan jauh dari TK itu.

"Maaf, kata-kataku kasar kemarin," kata Sasuke setelah pesanan mereka diantarkan oleh pelayan kafe. "Tapi aku benar-benar tidak suka perjodohan ini."

Hinata langsung memasang wajah aslinya, harga dirinya tidak mau dijatuhkan lagi.
"Aku juga gak mau perjodohan ini. Apalagi sama orang jahat kaya kamu." Hinata memandang tidak suka.

"Bagus, berarti kita sama." Sasuke tidak peduli dengan tatapan Hinata. "Tapi mama tidak pernah bisa dibantah, dia sepertinya sayang banget sama kamu."

Hinata mengangguk setuju dengan kata-kata Sasuke yang di akuinya sangat benar. Mereka sama-sama tau kalau Mikoto orang yang baik tetapi jika berkeinginan sesuatu, akan sangat sulit untuk ditolak.

Sasuke mengeluarkan dua buah kertas dari tas kantornya dan dua buah ballpoint. Hinata penasaran dengan apa yang dibawa Sasuke.

"Ini kontrak pernikahan. Kita akan berpura-pura menikah selama dua taun, setelahnya kita bercerai."

Hinata terkejut, dia kira hal ini cuma ada di novel atau manga yang suka dibacanya. Ternyata dia sendiri akan mengalaminya.

"Apa setelah bercerai aku masih bisa ketemu ibu?" Hinata khawatir kehilangan sosok mama yang disayangi nya.

Sasuke sedikit terkesima dengan pertanyaan Hinata, tetapi sasuke tidak menjawab. Hinata memang benar-benar menyayangi Mikoto.

"Sebagai bayaran, rumah yang akan kita tempati akan jadi milikmu, dan kudengar kamu ingin membuka cafetaria?" Sasuke menawarkan bayaran.

Hinata tergoda akan cafetaria yang memang dia inginkan dari dulu. Ia sangat hobi memasak. Hinata mengangguk dengan ragu.

"Peraturan selama menikah bisa kita rundingkan lain kali, sekarang tanda tangan ini, bila kamu setuju." Sasuke memberikan kertas dan ballpoint kepada Hinata.

Mereka menandatangani kedua surat itu bersama-sama. Dan seminggu kemudian mereka bertemu lagi untuk membicarakan aturan-aturan selama mereka menikah.

.

.

.

Tbc

1 komentar:

Perbedaan Witch, Wizard dan Sorcerer

Kalian pasti sudah pernah nonton Harry potter kan? Perjalanan seorang anak berkacamata untuk menjadi seorang penyihir hebat yang mampu meng...